BisikNews,PEKANBARU - Sejumlah tokoh politik dan Wartawan Senior gelar diskusi terbuka, dengan membahas kondisi Kota Pekanbaru saat ini yang bersamaan adanya pilkada Pekanbaru dan Kab.Kampar, Ahad (27/3/16) di salah satu Kafe yang berada di jalan Soekarno Hatta,Pekanbaru.
Adapun pembicara dalam diskusi tersebut adalah Anggota DPD/MPR RI Dapil Riau Intsiawati Ayus, Anggota DPRD Riau Ade Hartati, Anggota DPRD Pekanbaru Zulfan Hafiz, Mantan Ketua DPW PDIP Riau Suryadi Khusaini, Komisioner KPU Kota Pekanbaru, Ketua PWI Riau Dheni Kurnia.
Sedangkan pembawa acara diskusi di bawakan oleh Satria Batubara.Yang di siarkan oleh PWI RIAU TV.
Masing-masing dari mereka dimintai pendapatnya terkait kondisi Kota Pekanbaru, baik dari segi kemajuan pelayanan publik, hingga kondisi perpolitikan yang berlangsung.
"Kata marwah dan bermartabat, itu hanya dimiliki orang Riau. Maka saya pesankan kepada siapa saja calon Walikota, jangan sembarangan memakai kata itu," ujar Senator DPD RI asal Riau Intsiawati Ayus.
"Masih banyak yang harus kita benahi di kota ini. Untuk itu, saya mengajak semua komponen mari bersatu, bersama-sama kita melakukannya," kata Suryadi Khusaini.
"Saya punya keinginan untuk maju jadi Walikota. Tapi saya tidak ngotot untuk maju. Karena saya sadar, calon harus memiliki Parpol," tegas Dheni Kurnia.
Selain itu Dheni menambahkan siapapun yang menang kita dukung.
"Ada yang menyuarakan saya maju. Untuk diketahui, hajatan saya sudah selesai, yakni dengan duduk sebagai Anggota DPRD Riau. Maka saya berharap ke depan siapapun Walikotanya, mohom betul-betul mendengar suara rakyatnya," ungkap Ade Hartati.
"Ada hal yang membuat kenapa Kota Pekanbaru harus berubah. Salah satunya, ketimpangan antara proyek perkantoran Pemko di Kawasan Industri Tenayan Raya (KIT) dengan infrastruktur jalan. Jika saja dana 1,4 Triliun utk KIT itu dicurahkan ke pembangunan, perbaikan jalan kota, hingga jalan di pemukiman, tentu lebih baik lagi," ungkap Zulfan Hafiz.
"Semua yang hadir disini sangat saya apresiasi. Siapapun yang akan maju jadi Walikota nanti, mohon betul-betul mau mendengar aspirasi masyarakat. Jangan hanya berkoar-koar di medsos, munculkan diri di dunia nyata dan salah satunya dengan diskusi ini," ungkap wartawan senior di Riau Luzy Diamanda.
Diskusi ringan ini, terjadi atas dasar komunikasi group media sosial WhatsApp yang bernama Cakaplah, yang diisi oleh tokoh-tokoh di Provinsi Riau, mulai dari Mantan Walikota, Bupati, Anggota DPR, DPD RI, DPRD Provinsi dan Kabupaten, serta puluhan wartawan senior dari Media cetak dan Elektronik.
Sedangkan acara diskusi ini,akan di adakan lagi dengan bertahap,yang selanjutnya akan di fasilitasi oleh Zulfan Hafiz ungkap salah satu penggagas diskusi ini.
Adapun pembicara dalam diskusi tersebut adalah Anggota DPD/MPR RI Dapil Riau Intsiawati Ayus, Anggota DPRD Riau Ade Hartati, Anggota DPRD Pekanbaru Zulfan Hafiz, Mantan Ketua DPW PDIP Riau Suryadi Khusaini, Komisioner KPU Kota Pekanbaru, Ketua PWI Riau Dheni Kurnia.
Sedangkan pembawa acara diskusi di bawakan oleh Satria Batubara.Yang di siarkan oleh PWI RIAU TV.
Masing-masing dari mereka dimintai pendapatnya terkait kondisi Kota Pekanbaru, baik dari segi kemajuan pelayanan publik, hingga kondisi perpolitikan yang berlangsung.
"Kata marwah dan bermartabat, itu hanya dimiliki orang Riau. Maka saya pesankan kepada siapa saja calon Walikota, jangan sembarangan memakai kata itu," ujar Senator DPD RI asal Riau Intsiawati Ayus.
"Masih banyak yang harus kita benahi di kota ini. Untuk itu, saya mengajak semua komponen mari bersatu, bersama-sama kita melakukannya," kata Suryadi Khusaini.
"Saya punya keinginan untuk maju jadi Walikota. Tapi saya tidak ngotot untuk maju. Karena saya sadar, calon harus memiliki Parpol," tegas Dheni Kurnia.
Selain itu Dheni menambahkan siapapun yang menang kita dukung.
"Ada yang menyuarakan saya maju. Untuk diketahui, hajatan saya sudah selesai, yakni dengan duduk sebagai Anggota DPRD Riau. Maka saya berharap ke depan siapapun Walikotanya, mohom betul-betul mendengar suara rakyatnya," ungkap Ade Hartati.
"Ada hal yang membuat kenapa Kota Pekanbaru harus berubah. Salah satunya, ketimpangan antara proyek perkantoran Pemko di Kawasan Industri Tenayan Raya (KIT) dengan infrastruktur jalan. Jika saja dana 1,4 Triliun utk KIT itu dicurahkan ke pembangunan, perbaikan jalan kota, hingga jalan di pemukiman, tentu lebih baik lagi," ungkap Zulfan Hafiz.
"Semua yang hadir disini sangat saya apresiasi. Siapapun yang akan maju jadi Walikota nanti, mohon betul-betul mau mendengar aspirasi masyarakat. Jangan hanya berkoar-koar di medsos, munculkan diri di dunia nyata dan salah satunya dengan diskusi ini," ungkap wartawan senior di Riau Luzy Diamanda.
Diskusi ringan ini, terjadi atas dasar komunikasi group media sosial WhatsApp yang bernama Cakaplah, yang diisi oleh tokoh-tokoh di Provinsi Riau, mulai dari Mantan Walikota, Bupati, Anggota DPR, DPD RI, DPRD Provinsi dan Kabupaten, serta puluhan wartawan senior dari Media cetak dan Elektronik.
Sedangkan acara diskusi ini,akan di adakan lagi dengan bertahap,yang selanjutnya akan di fasilitasi oleh Zulfan Hafiz ungkap salah satu penggagas diskusi ini.
Comments
Post a Comment